Update: Untuk mendapatkan berita-berita terupdate website marzukialie.com bisa men update melalui twitter kami @marzukialie dan untuk komunikasi langsung dengan Dr. H. Marzuki Alie bisa melalui twitter kami @marzukialie_MA
profile marzuki alie Demokrat

TULISAN

MINTA MAAF DAN MUNDUR?
Oleh : ir.KPH. Bagas Pujilaksono Widyakanigara, M.Sc.,Lic.Eng.,Ph.D
KONSISTENSI BERPOLITIK
Oleh : ir.KPH. Bagas Pujilaksono Widyakanigara, M.Sc.,Lic.Eng.,Ph.D
KSP MOELDOKO?
Oleh : ir.KPH. Bagas Pujilaksono Widyakanigara, M.Sc.,Lic.Eng.,Ph.D
DULU CIUM TANGAN, SEKARANG MENUSUK DARI BELAKANG?
Oleh : ir.KPH. Bagas Pujilaksono Widyakanigara, M.Sc.,Lic.Eng.,Ph.D
Rekonstruksi Kebijakan Pendidikan Nasional
Oleh : Dr. H. Marzuki Alie

PENCARIAN

ALBUM


DAPATKAN BUKU YANG SUDAH DITANDATANGANI OLEH MARZUKI ALIE untuk palestine Liga Pendidikan Indonesia

BERITA

Palembang Kembali “Diserang” Asap, Pakai Masker Anda Kembali

2023-09-05 09:09:00
Images
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai terasa di Kota Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel).
 
Partikel debu padat yang dihasilkan kebakaran terpantau menyebar ke Palembang akibat terbawa angin dari wilayah Ogan Komering Ilir (OKI).
 
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Trisnawarman mengimbau masyarakat kembali menggunakan masker. “Kita sudah memberikan imbauan ini ke masyarakat melalui surat edaran ke kabupaten dan kota untuk mulai menggunakan masker,” ungkap Trisnawarman, Minggu (3/8).
 
Penggunaan masker tidak hanya digunakan untuk mencegah terpapar kabut asap yang mulai masuk ke Palembang, juga untuk melindungi dari virus. Masyakarat juga diminta untuk selalu menjalankan pola hidup sehat, dengan menggunakan air bersih, membersihkan lingkungan, untuk mencegah berbagai penyakit lainnya seperti DBD dan tipes.
 
“Kami juga mengimbau untuk penggunaan masker, sebaiknya menggunakan (jenis) N95,” ungkap dia.
 
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel Wandayantolis menambahkan, beberapa hari terakhir terpantau kualitas udara di Palembang telah melebih nilai ambang batas (NAB) sekitar 60,98 mikrogram per meter kubik.
 
Pihaknya telah melakukan pengukuran dengan metode pengukuran konsentrasi PM 2.5 yang dapat mendeteksi partikel udara berukuran kecil seperti debu yang dapat mengganggu kesehatan.
 
“Pantauan pada alat kami memang partikel pm 2.5 berada pada level sedang. Di udara sudah banyak partikel padat debu dan residu pembakaran,” jelas dia. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk mencegah setiap potensi sekecil apapun yang menyebabkan kebakaran pada permukiman, lahan, hutan dan kebun. (sumber)



KOMENTAR ANDA

Nama Tidak Boleh Kosong

Email Tidak Boleh Kosong

Komentar Tidak Boleh Kosong

Nama :
Email :
Komentar :
Total : 1000